Gejala Hipertensi Berikut Ini Biasanya Berakibat Fatal
Gejala hipertensi tidak jarang kurang mendapatkan perhatian dari penderitanya, karena tanda - tanda yang muncul dikira bukan kondisi yang serius.
Tingginya kasus kematian akibat penyakit hipertensi bisa menjadi pelajaran bagi kita agar lebih waspada terhadap setiap kondisi tidak normal pada tubuh kita. Salah satu yang menjadi faktornya adalah kurang pengetahuan masyarakat dalam menyikapi gejala hipertensi yang muncul. Hal ini diperparah dengan keengganan penderita untuk memeriksakan diri ke dokter dan menganggap tanda - tanda hipertensi yang muncul sebagai penyakit ringan biasa.
Tidak sedikit juga, akibat keterlambatan penanganan, penderita menjadi tidak tertolong. Ini menjadi pelajaran bagi kita semua, bahwa pentingnya memehami gejala hipertensi agar kita bisa bertindak cepat untuk mendapatkan perawatan yang memadai secepatnya. Lalu, sebenarnya seperti apa sih gejala hipertensi itu?
GEJALA HIPERTENSI
Ada beberapa gejala penyakit hipertensi yang umumnya dirasakan penderitanya antara lain sebagai berikut:
GEJALA HIPERTENSI JUGA BISA DIALAMI REMAJA
Hal penting tentang hipertensi adalah ternyata ada banyak kasus dimana gejala hipertensi juga dialami golongan usia remaja. Data terbaru memperlihatkan bahwa banyaknya remaja yang mengalami hipertensi atau tekanan darah tinggi hampir sama besar dengan orang dewasa pada umumnya.
Sebagian remaja tampak mewarisi kecenderungan terkena tekanan darah tinggi dari orangtua mereka, sementara yang lain menjadi korban gaya hidup buruk.
Remaja sekarang ini kebanyakan mempunyai berat berlebih dan kurang berolahraga. Faktor pola makan tidak sehat juga berperan pada golongan remaja. Berat badan berlebih disebabkan oleh pola makan tinggi lemak dan kalori khas junk food di restoran cepat saji. Pada akhirnya, pola makan ini akan memengaruhi tekanan darah yang dapat berwujud sebagai hipertensi di kemudian hari.
Perubahan hormon juga bisa mempengaruhi tekanan darah. Pada remaja, perubahan hormon selama masa puber pun ternyata ikut berperan penting menjadi faktor risiko hipertensi pada remaja. Lonjakan hormon seks testosteron dan estrogen dilaporkan dapat menjadi awal perkembangan tekanan darah tinggi di kalangan remaja. Beberapa penelitian bahkan menyebut bahwa risiko hipertensi meningkat pada anak-anak ABG yang mengalami pubertas dini.
Tingginya kasus kematian akibat penyakit hipertensi bisa menjadi pelajaran bagi kita agar lebih waspada terhadap setiap kondisi tidak normal pada tubuh kita. Salah satu yang menjadi faktornya adalah kurang pengetahuan masyarakat dalam menyikapi gejala hipertensi yang muncul. Hal ini diperparah dengan keengganan penderita untuk memeriksakan diri ke dokter dan menganggap tanda - tanda hipertensi yang muncul sebagai penyakit ringan biasa.
Tidak sedikit juga, akibat keterlambatan penanganan, penderita menjadi tidak tertolong. Ini menjadi pelajaran bagi kita semua, bahwa pentingnya memehami gejala hipertensi agar kita bisa bertindak cepat untuk mendapatkan perawatan yang memadai secepatnya. Lalu, sebenarnya seperti apa sih gejala hipertensi itu?
GEJALA HIPERTENSI
Ada beberapa gejala penyakit hipertensi yang umumnya dirasakan penderitanya antara lain sebagai berikut:
- Sakit kepala
- Badan terasa lemah atau lemas
- Sensisitif, mudah marah
- Susah konsentrasi
- Mudah lelah yang tidak normal
- Jantung berdebar-debar
- Mata berkunang-kunang dan sering kabur
- Sesak nafas
- Pada level tertentu ada darah dalam urine
- Terasa nyeri pada dada
GEJALA HIPERTENSI JUGA BISA DIALAMI REMAJA
Hal penting tentang hipertensi adalah ternyata ada banyak kasus dimana gejala hipertensi juga dialami golongan usia remaja. Data terbaru memperlihatkan bahwa banyaknya remaja yang mengalami hipertensi atau tekanan darah tinggi hampir sama besar dengan orang dewasa pada umumnya.
Sebagian remaja tampak mewarisi kecenderungan terkena tekanan darah tinggi dari orangtua mereka, sementara yang lain menjadi korban gaya hidup buruk.
Remaja sekarang ini kebanyakan mempunyai berat berlebih dan kurang berolahraga. Faktor pola makan tidak sehat juga berperan pada golongan remaja. Berat badan berlebih disebabkan oleh pola makan tinggi lemak dan kalori khas junk food di restoran cepat saji. Pada akhirnya, pola makan ini akan memengaruhi tekanan darah yang dapat berwujud sebagai hipertensi di kemudian hari.
Perubahan hormon juga bisa mempengaruhi tekanan darah. Pada remaja, perubahan hormon selama masa puber pun ternyata ikut berperan penting menjadi faktor risiko hipertensi pada remaja. Lonjakan hormon seks testosteron dan estrogen dilaporkan dapat menjadi awal perkembangan tekanan darah tinggi di kalangan remaja. Beberapa penelitian bahkan menyebut bahwa risiko hipertensi meningkat pada anak-anak ABG yang mengalami pubertas dini.